Doa dan Keringat di Kampung Sorry: TNI dan Warga Bersatu Bangun Gereja di Tengah Ramadhan, Simbol Persaudaraan di Tanah Papua

1 week ago 13

PAPUA - Cahaya persaudaraan bersinar terang di Kampung Sorry, Papua. Di tengah khidmatnya bulan suci Ramadhan, prajurit Satgas Yonif 501/BY bersama warga setempat bahu-membahu membangun gereja impian yang telah lama dinantikan oleh masyarakat. Tak hanya sekadar proyek pembangunan, tetapi juga wujud nyata dari persatuan dan cinta di tanah Papua.

Di bawah terik matahari, dengan tangan yang berlumuran semen dan keringat yang menetes, para prajurit yang tengah menjalankan ibadah puasa tetap semangat mengangkat batu, memasang atap, dan memperkuat pondasi gereja. Doa mereka menyatu dengan kerja keras, menciptakan simbol kedamaian di tengah keberagaman.

Dansatgas Yonif 501/BY, Letkol Inf. Yakhya Wisnu A., tak bisa menyembunyikan rasa harunya saat menyaksikan proses pembangunan ini.

"Ini lebih dari sekadar bangunan. Ini adalah bukti bahwa perbedaan bukan pemisah, melainkan kekuatan. Bersama masyarakat, kami tidak hanya membangun gereja, tetapi juga membangun jembatan hati yang lebih kuat antara TNI dan rakyat Papua, " ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Semangat gotong royong ini semakin terasa bermakna karena berlangsung di bulan suci Ramadhan. Meski tengah berpuasa, para prajurit tetap bekerja dengan penuh keikhlasan.

"Bulan Ramadhan adalah momen berbagi dan berbuat kebaikan. Puasa tidak menghalangi kami untuk membantu saudara-saudara kami di Papua. Justru, ini menjadi bagian dari ibadah kami, " ujar salah seorang prajurit sambil tersenyum.

Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa kehadiran gereja ini lebih dari sekadar tempat ibadah.

"Setiap bata yang terpasang, setiap tetes keringat yang jatuh, mencerminkan persaudaraan dan semangat kebersamaan. Papua adalah rumah bagi semua, dan melalui kerja sama seperti ini, kita membangun harapan, kedamaian, dan persatuan yang semakin erat, " ungkapnya.

Di tanah Papua, di bawah langit yang biru dan dalam doa yang terus dipanjatkan, TNI dan masyarakat telah menorehkan kisah indah tentang persaudaraan. Sebuah gereja yang berdiri kokoh bukan hanya akan menjadi tempat ibadah, tetapi juga monumen kebersamaan yang akan dikenang lintas generasi.

Authentication: 
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |