Boni Hargens: Siapa pun Kapolrinya Sejak 2014 hingga Hari Ini Pasti Dikritik Masyarakat

4 hours ago 1

loading...

Analis politik dan intelijen Boni Hargens menjadi narasumber dalam YouTube Quotient TV, Selasa (25/2/2025). Dia menyatakan situasi politik ikut mempengaruhi pandangan publik mengenai peran dan kinerja institusi Polri. Foto: Ist

JAKARTA - Analis politik dan intelijen Boni Hargens menyatakan situasi politik ikut mempengaruhi pandangan publik mengenai peran dan kinerja institusi Polri . Sebab, kepolisian merupakan pilar penting demokrasi.

"Dalam perkembangan situasi politik juga mempengaruhi pandangan publik. Saya kira siapa pun Kapolrinya sejak 2014 sampai hari ini pasti akan dikritik oleh masyarakat," ujar Boni melalui YouTube Quotient TV, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga

 Polisi Tidak Antikritik

Maka itu, jika bicara apakah kinerja Polri sudah maksimal, dia memastikan hingga saat ini tidak ada standar pengukuran apa pun yang dapat menilai kinerja suatu institusi.

"Jadi apakah kinerja Polri sudah optimal, pertanyaan balik dari saya apakah ada institusi di negara ini dan di semua negara punya kinerja optimal atau maksimal dengan standar pengukuran apa pun yang kita pakai? Saya kira hampir tidak ada," katanya.

"Setiap institusi pasti ada kemajuan, ada kelambanan, ada hal yang stagnan, ada hal terobosan yang mengejutkan. Dan Polri menurut saya suka atau tidak dengan segala proses jatuh bangunnya sudah mengalami kemajuan yang luar biasa dari tahun 1998 sampai hari ini," sambungnya.

Dia tak menampik saat ini institusi Polri sempat tercoreng di mata publik. Namun, Boni juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk melihat lebih luas kinerja kepolisian. Jangan karena perbuatan negatif dari satu oknum membuat satu institusi Polri jelek apalagi menyoroti kepemimpinan Kapolri.

"Karena itu tindakan oknum maka perlu ada pembenaran. Saya setuju bahwa leadership punya pengaruh besar dalam seluruh proses manajemen dan implementasi sebuah kinerja institusi. Tapi dalam kasus yang muncul ini mayoritas menurut saya bersifat parsial ya, bersifat situasional, maka ini lebih dibebankan kepada oknum," ujar Boni.

Dia justru mengapresiasi kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang berani menciptakan suatu terobosan yang membuat institusi Polri semakin lebih baik di mata publik.

"Pak Listyo Sigit saya kira sejak awal beliau bagus ketika mengusung satu pendekatan dari common law yaitu restorative justice yang memang juga sudah ada dalam tradisi hukum pidana Indonesia, terobosan melalui restorative justice itu sesuatu hal yang mengejutkan dulu di awal," katanya.

"Karena pendekatan itu kan tidak hanya dalam konteks kasus pidana yang ditangani tapi juga terutama memperbaiki hubungan negara dan masyarakat di masa lalu. Kita tahu bahwa ada luka di antara hubungan masyarakat dengan negara terutama institusi kepolisian," tambahnya.

(jon)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |