JAKARTA - Semangat membara terlihat dari civitas Universitas Indonesia pagi ini. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI memimpin ribuan mahasiswanya dalam sebuah aksi unjuk rasa yang terorganisir, bergerak serentak menuju Polda Metro Jaya. Momen ini menjadi saksi bisu solidaritas dan kepedulian para mahasiswa terhadap isu-isu yang tengah berkembang.
Dari titik kumpul di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (29/8/2025), suasana hiruk pikuk mewarnai keberangkatan. Para mahasiswa, dengan bangga mengenakan almamater kebanggaan berwarna kuning, terlihat membawa berbagai perlengkapan logistik yang dipersiapkan matang untuk aksi mereka.
Menjelang siang, tepatnya pukul 13.40 WIB, jumlah peserta aksi terus bertambah. Setiap fakultas menggelar sesi briefing singkat, memantapkan koordinasi sebelum bergerak. Ada 18 unit bus antarkota dan 17 angkot yang telah siap mengangkut massa, sebagian besar bus dihiasi spanduk bertuliskan 'Aparat Keparat', menyuarakan aspirasi dengan lantang.
Sebelum memulai perjalanan, momen hening tercipta. Selama 30 detik, para mahasiswa mengheningkan cipta untuk mengenang Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek daring yang menjadi korban dalam insiden tragis dilindas kendaraan taktis Brimob.
Tepat pukul 14.00 WIB, konvoi bus akhirnya bergerak meninggalkan kampus. Di tepi jalan, tak sedikit mahasiswa lain yang tidak ikut serta dalam aksi justru berdatangan, memberikan semangat dan dukungan. "Hidup mahasiswa!" seru mereka, menciptakan resonansi semangat perjuangan.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari pernyataan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang sebelumnya mengumumkan rencana demonstrasi serupa. Titik kumpul awal BEM SI ditetapkan di kawasan FX Sudirman, Jakarta Pusat.
"Habis salat Jumat titik kumpul di FX Sudirman, " ujar Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, pada Jumat (29/8).
Muzammil menjelaskan bahwa massa akan melanjutkan dengan melakukan long march menuju gedung Polda Metro Jaya (PMJ).
"(Dari) FX Sudirman jalan ke PMJ, " ungkap Muzammil.
Salah satu tuntutan utama yang diusung dalam demonstrasi ini adalah terkait dengan tindakan represif aparat terhadap masyarakat.
"Fokus ke persoalan represifnya aparat, " tegas Muzammil. (PERS)