Bandara Hidup Kembali: Satgas Yonif 732/Banau dan Warga Wangbe Gotong Royong Buka Pintu Peradaban

1 month ago 9

PAPUA - Setelah bertahun-tahun terbengkalai dan dipenuhi semak belukar, Bandara Wangbe akhirnya kembali disiapkan untuk beroperasi. Di tengah sunyi dan terpencilnya wilayah perbatasan, secercah harapan kini menyala. Prajurit Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 732/Banau bersama masyarakat Distrik Wangbe, bergandengan tangan membersihkan landasan pacu bandara yang selama ini menjadi simbol harapan terputus.

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2025, dipimpin langsung oleh Danpos Wangbe, Lettu Inf Gery Alfian, dan diikuti oleh puluhan warga dengan semangat gotong royong yang tinggi. Mereka menebas ilalang, mengangkat sampah, dan membersihkan jalur penerbangan demi satu tujuan: mengaktifkan kembali bandara sebagai jalur vital transportasi udara.

“Bandara ini sudah lama tidak beroperasi, sehingga sangat menghambat distribusi logistik, pelayanan kesehatan, dan aktivitas ekonomi warga. Kami ingin menghidupkannya kembali sebagai pintu masuk kemajuan, ” ungkap Lettu Gery.

Transportasi Bukan Sekadar Akses, Tapi Soal Kehidupan

Bandara Wangbe selama ini merupakan satu-satunya jalur tercepat yang menghubungkan wilayah Wangbe ke pusat-pusat pelayanan di luar daerah. Penutupannya membuat warga harus berjalan kaki berhari-hari untuk mendapatkan layanan kesehatan atau menjual hasil bumi. Oleh karena itu, kehadiran kembali bandara ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi penyelamat kehidupan.

Komandan Satgas Yonif 732/Banau, Letkol Inf Muhammad Nurul Chabibi, S.H., menegaskan bahwa TNI tidak hanya bertugas menjaga wilayah, tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk mendorong pembangunan di daerah perbatasan.

“Kami berkomitmen mendukung penuh peningkatan infrastruktur di wilayah perbatasan. Bandara Wangbe ini strategis untuk mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal. Inilah bentuk nyata sinergi antara TNI dan rakyat demi kemajuan Papua, ” ujarnya.

TNI dan Rakyat, Satu Tujuan untuk Masa Depan

Antusiasme masyarakat Wangbe begitu terasa dalam kegiatan ini. Para tokoh adat, pemuda, hingga mama-mama Papua turut serta menyingsingkan lengan baju demi masa depan yang lebih baik. Salah satu tokoh masyarakat, Bapak Markus, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada TNI.

“Kami sangat bersyukur. Selama ini kami kesulitan mendapatkan beras, obat, dan alat sekolah karena jalur tertutup. Dengan dibantu TNI, bandara ini bisa hidup kembali. Semoga segera bisa dipakai pesawat lagi, ” tuturnya haru.

Lebih dari Sekadar Karya Bakti

Kegiatan ini bukan hanya soal membersihkan bandara, tetapi juga menyatukan semangat kolektif untuk membangun kembali harapan. Bandara Wangbe adalah simbol bahwa meskipun terpencil, Papua tidak ditinggalkan. TNI hadir bukan sebagai aparat yang menjaga dari jauh, melainkan sebagai saudara yang membantu dari dekat.

Bandara ini kelak diharapkan mampu menjadi sarana vital distribusi logistik, evakuasi medis, hingga jalur perdagangan yang akan menghidupkan perekonomian masyarakat setempat.

Dari Wangbe untuk Indonesia: Ketika TNI dan rakyat bergandeng tangan, landasan yang dulu mati kini jadi awal perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.

Kontributor: PenSatgas Yonif 732/Banau

Read Entire Article
Masyarakat | | | |