loading...
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebut musuh-musuh telah memaksakan skenario tak ada perang, tak ada perdamaian terhadap Iran. Foto/Khamenei.ir
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan musuh-musuh telah memaksakan skenario "tak ada perang, tak ada perdamaian" yang berbahaya terhadap Iran. Komentar tersebut disampaikan lebih dari dua bulan setelah Iran dan Israel terlibat pertempuran udara, yang berakhir dengan gencatan senjata setelah Amerika Serikat (AS) menjadi penengah.
"Musuh ingin memaksakan situasi 'tak ada perang, tak ada perdamaian' terhadap Iran," kata Khamenei dalam pertemuan dengan Presiden Masoud Pezeshkian dan anggota kabinetnya di Teheran pada hari Minggu. Khamenei tidak merinci musuh-musuh yang dimaksud, namun Iran selama ini menganggap Israel dan AS sebagai musuh bebuyutan.
"Salah satu kerugian dan bahaya yang dihadapi negara ini justru adalah keadaan 'tak ada perang, tak ada perdamaian', yang tidak baik," paparnya, seperti dikutip Iran International, Senin (8/9/2025).
Baca Juga: Terungkap, 'Tim Pemenggal Kepala' Israel Targetkan Para Pemimpin Iran via Ponsel Pengawal Mereka
Kebijakan luar negeri Iran didefinisikan selama bertahun-tahun oleh kalimat terkenal Khamenei—"bukan perang maupun negosiasi". Namun tahun ini, Iran memasuki perundingan dengan Amerika Serikat dan mengalami perang 12 hari dengan Israel yang menewaskan sebagian besar komandan militer tertingginya.
Israel melancarkan invasi militer mendadak pada 13 Juni yang menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran, menewaskan 1.062 orang, termasuk 276 warga sipil. Iran membalas dengan serangan rudal yang menewaskan 31 warga sipil dan satu tentara.
Meskipun gencatan senjata yang ditengahi AS menghentikan permusuhan pada 24 Juni, baik pejabat kedua negara maupun publik Iran tidak menganggap perang telah berakhir.
Bulan lalu, pejabat keamanan tinggi Iran dan perwakilan Khamenei, Ali Larijani, mengatakan Teheran harus tetap siap menghadapi putaran konflik baru karena perang dengan Israel belum berakhir.
Sementara itu, dalam sebuah pidato hari Minggu, Khamenei menyebut Israel sebagai pemerintah paling terisolasi di dunia. Dia lantas menyerukan kepada negara-negara Islam untuk memutuskan semua hubungan bisnis dan bahkan politik mereka dengan Israel.