loading...
Politisi Prancis Raphael Glucksmann meminta AS mengembalikan Patung Liberty ke Paris karena kebijakan Presiden Donald Trump dianggap membela Rusia dalam perang di Ukraina. Foto/Vincent Tullo via The New York Times
WASHINGTON - Politisi Prancis Raphael Glucksmann meminta Amerika Serikat (AS) mengembalikan Patung Liberty ke Paris. Alih-alih menuruti, Gedung Putih justru memberikan respons yang menohok.
Glucksmann menyatakan bahwa Prancis harus mengambil kembali patung ikonik tersebut dengan alasan bahwa AS tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai yang mengilhami Prancis untuk menghadiahkan monumen tersebut.
Pernyataannya dianggap sebagai kritik langsung terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump, khususnya terkait kebebasan ilmiah dan hubungan internasional.
"Kembalikan Patung Liberty kepada kami. Kami akan memberi tahu orang Amerika, yang telah memilih untuk berpihak pada para tiran dan memecat peneliti karena menuntut kebebasan ilmiah—'Kembalikan Patung Liberty kepada kami’," kata Glucksmann.
"Kami memberikannya kepada Anda sebagai hadiah, tetapi tampaknya, Anda membencinya. Jadi, di sini, di rumah, patung itu akan baik-baik saja,” paparnya.
Pernyataan itu memicu respons tajam dari Gedung Putih, dengan Sekretaris Pers Karoline Leavitt mengatakan bahwa Prancis akan "berbicara dalam bahasa Jerman" tanpa bantuan AS dalam Perang Dunia II.
"Sama sekali tidak. Dan saran saya kepada politisi Prancis tingkat rendah yang tidak disebutkan namanya itu adalah untuk mengingatkan mereka bahwa hanya karena Amerika Serikat, orang Prancis tidak berbicara dalam bahasa Jerman saat ini. Jadi, mereka seharusnya sangat berterima kasih kepada negara kami yang hebat," katanya, seperti dikutip dari NDTV, Selasa (18/3/2025).
Patung Liberty dipersembahkan di Pelabuhan New York pada 28 Oktober 1886 untuk memperingati 100 tahun Deklarasi Kemerdekaan Amerika.
Dibuat oleh seniman Prancis Auguste Bartholdi, patung itu merupakan hadiah dari rakyat Prancis untuk Amerika Serikat, yang mewakili nilai-nilai umum kebebasan dan demokrasi.
Meskipun Paris memiliki replika patung yang lebih kecil di sebuah pulau di Sungai Seine, pernyataan Glucksmann sebagian besar dilihat sebagai pernyataan politik simbolis daripada tuntutan tulus untuk mengembalikannya.
Sebagai kritikus vokal Trump, Glucksmann menentang keras perubahan kebijakan luar negeri Presiden AS, khususnya terkait perang di Ukraina.
Dia juga mengecam para pemimpin sayap kanan di Prancis, menuduh mereka sebagai "klub penggemar" Trump dan miliarder Elon Musk.
(mas)