loading...
Bendahara Umum PP AMMDI, Bambang Irawan menilai Menhub Dudy Purwagandhi patut mendapat penghargaan dari Presiden Prabowo Subianto karena memecahkan masalah mudik dan arus balik Lebaran 2025. Foto/Ist
JAKARTA - Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (AMMDI) menilai Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi patut mendapatkan penghargaan dari Presiden Prabowo Subianto karena berhasil memecahkan masalah mudik dan arus balik Lebaran 2025.
Dalam arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 angka kecelakaan pun turun dibandingkan periode sebelumnya.
“Ini luar biasa, betapa senang kita mendengar sekaligus mengapresiasi keberhasilan kerja ekstra dan kesungguhan hati ini. Wajar pak menteri mendapat pujian, karena lancar jaya dan angka kecelakaan pun alami penurunan besar,” kata Bendahara Umum Pengurus Pusat AMMDI, Bambang Irawan kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).
Dia yang melakukan mudik pun merasakan tidak ada gangguan dan masalah yang sangat menonjol selama arus mudik dan arus balik lalu.
“Saya rasa masyarakat puas atas aktivitas mudik Lebaran Idulfitri lalu. Dan bagi saya orang kampung seberang pulau sana, bisa mudik yang lancar aman dan terkendali sangat diharapkan dan membantu mengurangi beban,” ucapnya.
Angka kecelakaan 30 persen turun dibandingkan tahun lalu. Namun begitu, Bambang mengingatkan agar tidak luput, tetap kerja ekstra dengan kesungguhan. Dikarenakan arus liburan pada Iduladha akan berlangsung sebentar lagi.
Dia juga menilai perlunya upaya antisipatif, kolaborasi, dan koordinasi menteri dengan Kepolisian, TNI dan sejumlah lembaga lainnya mesti terus dilakukan.
“Iya harap sarana dan prasarana benar-benar disiapkan, memastikan masalah klasik ini terpecahkan sehingga pencapaian ini luar biasa,” tuturnya.
Bambang menegaskan akan memantau terus program prioritas Menhub dan memastikan penyelenggaraan serta membangun ekosistem transportasi dan infrastruktur multimodal yang terencana.
“Ingat pak menteri, peta jalan menuju Indonesia Emas, prioritas membangun ekosistem transportasi yang smart teknologi dan infrastruktur multimodal yang terencana. Efisiensi itu memahami pendanaan gap dan prioritas,” pungkasnya.
(shf)