loading...
Kasus dugaan penipuan yang melibatkan mantan personel CJR, Aldy Maldini, tengah menjadi sorotan publik setelah sejumlah penggemar dan rekan selebriti mengaku. Foto/Instagram Aldy Maldini
JAKARTA - Kasus dugaan penipuan yang melibatkan mantan personel CJR, Aldy Maldini , tengah menjadi sorotan publik setelah sejumlah penggemar dan rekan selebriti mengaku merasa dirugikan secara finansial.
Bermula dari ajakan dinner atau makan malam melalui Instagram Story hingga janji kerja sama endorsement yang tak ditepati, nama Aldy Maldini kini terseret dalam pusaran kontroversi yang menyentuh kredibilitasnya sebagai publik figur.
Meski telah mengakui kesalahan dan meminta maaf, serta berjanji mengembalikan uang korban secara bertahap, respons publik masih dipenuhi kekecewaan dan tuntutan akan tanggung jawab yang lebih tegas. Bagaimana kronologi lengkap kasus ini dan apa saja fakta yang menguatkan dugaan penipuan?
Simak ulasan berikut dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (15/5/2025).
10 Fakta Dugaan Penipuan Aldy Maldini
Baca Juga: Kronologi Aldy Maldini Diduga Tilap Uang Fans, Modus Dinner Bareng Jadi Sorotan
1. Modus Dinner Berbayar
Pada 14 November 2024, Aldy Maldini sempat membagikan Instagram Story berisi ajakan “Dinner yuk” melalui fitur question box. Seorang penggemar dengan akun X bernama @aleeazara merespons ajakan tersebut dan diminta untuk mentransfer uang sebesar Rp500 ribu sebagai syarat mengikuti acara makan malam bersama.
Namun setelah pembayaran dikirimkan, acara tersebut tidak pernah dilaksanakan dan pihak Aldy tidak lagi memberikan kabar. Sehingga menimbulkan kecurigaan akan adanya dugaan penipuan.
2. Pengakuan Masalah Keuangan
Melalui video klarifikasi yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Aldy secara terbuka mengungkapkan bahwa ia tengah menghadapi kesulitan finansial. Ia menjelaskan bahwa gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan serta pengelolaan keuangan yang kurang bijak menjadi penyebab utama krisis yang dialaminya.
Aldy juga mengaku terjebak dalam siklus “gali lubang tutup lubang”, di mana ia terus menutupi utang lama dengan utang baru, yang pada akhirnya memperburuk kondisi keuangannya.
