Viral di Media Sosial, Pemko Solok Luruskan Informasi Bantuan PKH untuk Keluarga Ibu Murni

2 weeks ago 10

SOLOK KOTA — Pemerintah Kota Solok memberikan klarifikasi resmi terkait informasi yang beredar mengenai keluarga Ibu Murni, warga Kelurahan Aro IV Korong, yang dikabarkan tidak menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) meskipun memiliki anak balita perempuan dengan keterlambatan tumbuh kembang dan kondisi medis khusus.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Solok, Nurzal Gustim menjelaskan bahwa Pemko telah melakukan penelusuran lapangan dan berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait sebelum memberikan penjelasan. Berdasarkan hasil verifikasi, keluarga Ibu Murni memang tidak lagi menjadi penerima PKH, namun mereka tetap mendapatkan berbagai bentuk bantuan sosial lainnya yang masih berjalan.

Nurzal menerangkan bahwa keluarga Ibu Murni tidak termasuk lagi dalam daftar penerima PKH karena tidak memiliki komponen penerima manfaat sesuai kriteria program tersebut. Meski demikian, sejak tahun 2018, Ibu Murni masih menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara rutin. Berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang bersumber dari DTKS dan Regsosek 2022, keluarga ini tercatat berada pada kategori ekonomi Desil 5, yang menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dibandingkan tahun sebelumnya.

Penjelasan mengenai “tidak adanya komponen” berarti bahwa dalam keluarga tersebut tidak lagi terdapat anggota yang masuk kategori sasaran PKH, seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, penyandang disabilitas berat, atau lansia. Ia menambahkan bahwa bila penerima manfaat mengalami perubahan status, seperti menikah kembali atau memiliki anak baru yang seharusnya masuk komponen PKH, maka data tersebut wajib diperbarui melalui pendamping sosial. Data yang tidak mutakhir, misalnya NIK yang tidak padan, dapat menyebabkan bantuan dihentikan atau tidak sesuai kebutuhan.

Meskipun tidak lagi menerima PKH, Pemerintah Kota Solok memastikan bahwa anak perempuan Ibu Murni yang mengalami 'Craniosynostosis', kelainan pertumbuhan tulang tengkorak, mendapatkan perhatian medis intensif dari pemerintah. Sejak awal, Pemko terus memberikan dukungan berupa pemberian susu sesuai kebutuhan medis, layanan fisioterapi, pendampingan gizi, pemeriksaan rutin di Puskesmas, serta terapi tumbuh kembang secara berkala di RS M. Natsir dan fasilitas kesehatan lainnya. Pemerintah juga memfasilitasi rujukan medis ke rumah sakit terkait sesuai rekomendasi dokter, termasuk pemasangan sonde untuk menunjang kesehatan anak tersebut.

Selain dukungan kesehatan, Pemko memastikan bahwa keluarga Ibu Murni juga menerima sejumlah bantuan sosial lainnya, di antaranya beras dan minyak Bulog, bantuan susu dari DPMDKB, bantuan Gebuk Sakuku, bantuan tunai Baznas, serta paket stunting dari kelurahan. Dengan demikian, keluarga tersebut tetap berada dalam perhatian dan pemantauan pemerintah.

Nurzal menegaskan bahwa penyaluran bantuan sosial harus didasarkan pada data yang valid dan diperbarui secara berkala. Ia menyebut bahwa persoalan bantuan sosial yang dianggap tidak tepat sasaran umumnya terjadi karena data penerima tidak diperbarui dalam sistem. Oleh karena itu, validasi dan pemutakhiran data menjadi aspek penting agar bantuan dapat diterima oleh warga yang benar-benar membutuhkan.

Pemerintah Kota Solok berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dan transparansi terkait pendataan maupun penyaluran bantuan sosial. Ia memastikan bahwa kondisi keluarga Ibu Murni akan terus menjadi perhatian, sebagaimana perhatian yang diberikan terhadap seluruh warga rentan lainnya di Kota Solok. Nurzal juga menegaskan bahwa Pemko menyambut baik setiap masukan dari masyarakat dan akan terus meningkatkan penyebaran informasi terkait program pemerintah melalui kolaborasi dengan media.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |