TNI Kembali Tepis Isu Miring Pembatalan Mutasi Letjen Kunto: Cuma Cocokologi

8 hours ago 2

loading...

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi isu miring terkait pembatalan mutasi sejumlah perwira tinggi hanya cocokologi. FOTO/JONATHAN SIMANJUNTAK

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) membantah isu miring terkait pembatalan mutasi sejumlah perwira tinggi, salah satunya Letjen TNI Kunto Arief Wibowo. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyebut isu liar itu hanyalah cocokologi.

Sebagaimana diketahui, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meneken Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025. Dalam keputusan itu, Laksamana Muda (Laksda) TNI Hersan dipercaya untuk mengemban jabatan Pangkogabwilhan I menggantikan Letjen Arief Kunto Wibowo.

TNI sempat diterpa isu miring bahwa mutasi dan rotasi itu dikaitkan dengan sikap mantan Wapres Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno ikut yang membubuhkan tanda tangan dalam mendukung pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Try Sutrisno merupakan ayah dari Kunto Arief.

"Bahwa ini Letjen Kunto adalah anaknya mantan wapres Pak try Sutrisno, kemudian karena ada tanda tangan para purnawirawan, sehingga harus digeser, distafsuskan, digantikan dengan Hersan yang notabene mantan ajudan dan Sesmilpres zaman Pak Jokowi. Itu kan cocokologi aja," kata Kristomei dikutip, Jumat (9/5/2025).

Kristomei memastikan mutasi Letjen Kunto hanyalah kebetulan. Mutasi itu yang diterbitkan untuk mengakomodasi perwira tinggi yang harus segera pensiun.

"Kalau memang kebetulan, memang kebetulan, apa boleh buat. Kalau dibilang timing-nya tepat, sekarang gini kenapa SKEP itu harus dikeluarkan di akhir bulan April, itu karena untuk mengakomodir pada tanggal 1 Mei itu ada Pati yang harus pensiun," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Bantah Ikut Campur Mutasi Letjen Kunto Putra Try Sutrisno: Itu Urusan Internal TNI

Pada akhirnya mutasi Letjen TNI Kunto dan 6 perwira tinggi (Pati) TNI lain dibatalkan bukan karena muncul isu liar. Kristomei menjelaskan bahwa dalam prosesnya ternyata ada jabatan-jabatan yang belum bisa ditinggalkan.

"Setelah dievaluasi berikutnya ada saran dari staf, bahwa beberapa Pati yang di bawahnya Pak Kunto, alurnya Pak Kunto itu belum bisa bergerak karena tugas dan tanggung jawabnya hari ini yang belum selesai," katanya.

(abd)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |