loading...
Presiden Donald Trump (kiri) pecat Panglima Militer AS Jenderal Charles Q Brown Jr dan menunjuk jenderal tak biasa sebagai penggantinya. Foto/via Tribune.com.pk
WASHINGTON - Pada akhir pekan lalu, Presiden Donald Trump memecat Ketua Kepala Staf Gabungan (CCJS) atau Panglima Militer Amerika Serikat (AS) Jenderal Charles Q Brown Jr.
Trump kemudian menunjuk seorang Letnan Jenderal Dan Caine—jenderal bintang tiga yang tidak biasa karena sudah pensiun—sebagai penggantinya.
Mengutip dua pejabat AS, laporan New York Times, Senin (24/2/2025), mengungkap bahwa pemecatan Jenderal Brown sebagai Panglima Militer AS itu sebagai puncak frustrasi Presiden Trump.
Trump, menurut laporan tersebut, merasa Brown dan para jenderal lainnya yang dipecat sebagai perwira yang tidak setia.
Meski masih menunggu konfirmasi Senat, penunjukkan Caine berarti pengaktifan kembali seorang jenderal yang pensiun. Tak hanya itu, dengan menjabat CCJS, Caine kemungkinan akan naik pangkat menjadi jenderal bintang empat.
Sebenarnya ada dua kandidat untuk menjabat sebagai CCJS. Selain Caine, kandidat lainnya adalah Jenderal Michael E Kurilla, seorang jenderal bintang empat Angkatan Darat yang mengawasi operasi militer AS di Timur Tengah.
Selama aktif, Caine dikenal sebagai pilot pesawat tempur F-16, penghubung militer utama ke CIA dan seorang perwira Garda Nasional Udara yang mendirikan maskapai penerbangan regional di Texas.
Menurut laporan New York Times, Trump dan Jenderal Caine bertemu selama satu jam di Gedung Putih pada 14 Februari. Presiden sebagian besar telah mengambil keputusan selama pertemuan dengan Menteri Pertahanan Pete Hegseth pada Kamis pekan lalu, kata para ajudannya.
Dalam sebuah pesan di media sosial pada malam berikutnya, Trump mengumumkan bahwa dia telah memilih Jenderal Caine, menyebutnya sebagai "seorang pilot ulung, pakar keamanan nasional, pengusaha sukses, dan seorang 'pejuang perang' dengan pengalaman operasi khusus dan antarlembaga yang signifikan."