Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh

1 day ago 3

loading...

Raja Majapahit Raden Wijaya mengalahkan pasukan Tartar Mongol yang dikenal tangguh dan jarang kalah di peperangan. Itu berkat siasat dan taktik cerdas Raden Wijaya. Foto: Ist

RAJAMajapahit Raden Wijaya mengalahkan pasukan Tartar Mongol yang dikenal tangguh dan jarang kalah di peperangan. Itu berkat siasat dan taktik cerdas Raden Wijaya.

Raden Wijaya menaklukkan pasukan Tartar yang saat itu berkoalisi usai mengalahkan Kerajaan Kediri. Ketika mengawal Raden Wijaya dan anak buahnya tiba-tiba pasukan Tartar yang mengawalnya dihabisi secepat kilat.

Serangan balik Raden Wijaya juga dilakukan ke markas utama tentara China Mongol. Serangan tersebut membuat pasukan Mongol kocar-kacir hingga banyak yang tewas. Sisa pasukan yang ada melarikan diri ke pesisir pantai.

Sebagaimana dikutip dari "Sandyakala di Timur Jawa (1042 - 1527 M) : Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit", lagi-lagi taktik Raden Wijaya teramat jitu dengan menyiapkan pasukan Mongol di pantai. Di sana sudah bersiaga pasukan Majapahit yang dipimpin Rakryan Mantri Arya Adikara.

Pasukan Rakryan berhasil menghancurkan kapal-kapal Mongol. Kondisi ini membuat pasukan Tartar yang dipukul mundur kacau balau. Ditambah ancaman angin muson yang dapat membawa mereka pulang segera berakhir. Mereka pun terancam terjebak di Pulau Jawa untuk 6 bulan berikutnya.

Setelah semua pasukan naik ke kapal di pesisir, mereka bertarung di laut dengan armada Jawa. Armada pasukan Jawa berhasil menghalau pasukan Mongol berlayar ke Quanzhou selama 68 hari. Akibat dari serangan itu, pasukan Mongol kehilangan 3.000 prajurit terbaiknya dengan total 12.000-18.000 terbunuh.

Tak hanya itu, ada banyak pasukan Tartar yang ditawan, namun tidak diketahui jumlahnya. Sementara banyak kapal Mongol yang berhasil dihancurkan Rakryan Mantri Arya Adikara.

Beruntung kekesalan pasukan Mongol sedikit terobati usai mereka menghukum mati Jayakatwang dan anaknya. Ini sebagai ungkapan rasa kesal dan kekecewaan atas perbuatan penikaman dari belakang oleh Raden Wijaya.

Jayakatwang sebelum dihukum mati di Pelabuhan Ujung Galuh sempat menggubah sebuah karya sastra berjudul Kidung Wukir Polaman.

Pada Juni 1293, pasukan Mongol tiba di China. Mereka membawa anak-anak Jayakatwang dan beberapa perwiranya yang berjumlah lebih dari 100. Mereka juga memperoleh peta negara, catatan populasi, dan sebuah surat dengan huruf emas yang dituliskan sang raja.

Kekalahan bala tentara Mongol oleh orang-orang Jawa hingga kini tetap dikenang dalam sejarah China. Bagaimana tidak, mereka nyaris tidak pernah kalah dalam peperangan melawan bangsa mana pun di dunia. Selain di Jawa, pasukan Kubilai Khan juga pernah hancur ketika akan menyerbu daratan Jepang.

Namun, kehancuran tersebut bukan disebabkan kekuatan militer bangsa Jepang melainkan terjangan badai yang sangat kencang sehingga memorak-porandakan armada kapal kerajaan dan membunuh hampir seluruh prajurit di atasnya.

(jon)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |