NDUDA - Di tengah medan berat dan keterbatasan wilayah perbatasan Papua, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku kembali menorehkan jejak kemanusiaan. Melalui kegiatan bakti sosial di Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, mereka hadir bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tetapi sebagai pembawa harapan dan penyambung asa bagi anak-anak Papua. Jum'at 4 Juli 2025.
Dengan membawa pakaian layak pakai dan biskuit bergizi, para prajurit membagikannya langsung kepada anak-anak setempat. Bukan sekadar memberi, tetapi menjalin kedekatan emosional dengan generasi penerus bangsa yang tumbuh di wilayah terpencil. Senyum ceria anak-anak, yang menyambut bingkisan dengan antusias, menjadi bukti bahwa kehadiran TNI menyentuh hingga ke lubuk hati masyarakat.
Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa misi mereka bukan semata-mata tugas keamanan.
“Kami hadir di sini sebagai saudara, bukan hanya sebagai prajurit. Anak-anak Papua di perbatasan adalah tanggung jawab kita bersama. Kehadiran kami adalah untuk memastikan mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri, ” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, para prajurit juga menyampaikan edukasi ringan kepada para orang tua tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat, serta memberikan motivasi kepada anak-anak untuk terus semangat belajar. Kehadiran TNI benar-benar menjadi ruang dialog kemanusiaan yang tulus, membangun kepercayaan antara negara dan rakyatnya.
Tokoh masyarakat setempat menyambut penuh rasa syukur atas kunjungan ini. “Kami melihat bahwa TNI bukan hanya bicara soal senjata, tetapi juga kasih. Anak-anak kami merasa diperhatikan dan itu sangat berarti, ” ungkap salah satu warga.
Apresiasi juga datang dari Panglima Komando Operasi TNI (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menyebut kegiatan ini sebagai contoh nyata kemanunggalan TNI dan rakyat.
“Prajurit Yonif 733/Masariku telah membuktikan bahwa pengabdian tidak harus melalui senjata, tetapi melalui senyum, sentuhan, dan kepedulian. Mereka menjaga perbatasan sekaligus menyemai harapan, ” ujarnya.
Langkah kecil penuh makna ini bukan hanya membangun ikatan antara TNI dan masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari fondasi Papua yang damai, bersatu, dan penuh harapan. Karena masa depan Papua bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang anak-anak yang tumbuh dalam pelukan cinta dan perhatian bangsanya.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono