Puncak, Papua Tengah - Di tengah sunyi dan sejuknya pegunungan Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, sebuah cahaya harapan baru menyala bagi dunia pendidikan. Melalui aksi nyata, Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) yang bertugas di Pos Mayuberi menghadirkan bantuan sarana belajar untuk SD Mayuberi, Selasa (7/10/2025).
Dalam kegiatan Binter terbatas ini, prajurit TNI menyerahkan papan tulis, foto Presiden, dan jam dinding kepada pihak sekolah. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Lettu Inf Arif Natsir, Danpos Mayuberi, sebagai wujud kepedulian terhadap peningkatan mutu pendidikan di wilayah terpencil.
Bagi sebagian orang, bantuan itu mungkin tampak sederhana. Namun di tengah keterbatasan fasilitas di pelosok Papua, papan tulis baru dan perlengkapan sekolah lainnya menjadi simbol perhatian dan cinta terhadap masa depan anak-anak bangsa.
“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas Yonif 700/WYC. Bantuan ini bukan hanya perlengkapan sekolah, tapi juga penyemangat bagi kami untuk terus mengajar. Kini anak-anak lebih bersemangat belajar karena merasa diperhatikan, ” tutur Kepala Sekolah SD Mayuberi dengan mata berbinar.
Senyum para murid pun menjadi bukti nyata bahwa perhatian sekecil apa pun dapat mengubah semangat mereka. Di ruang kelas sederhana itu, tawa dan harapan kembali menggema.
Sementara itu, Danpos Mayuberi Lettu Inf Arif Natsir menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen TNI untuk mendukung kemajuan pendidikan di Papua.
“Kami percaya masa depan bangsa ada di tangan anak-anak ini. Apa yang kami berikan mungkin kecil, tetapi kami berharap dapat menjadi langkah awal untuk menginspirasi semangat belajar mereka. TNI akan selalu hadir untuk membantu, ” ujarnya penuh keyakinan.
Kehadiran Satgas Yonif 700/WYC di pedalaman Ilaga Utara bukan hanya soal menjaga keamanan, tetapi juga menghadirkan ketulusan dan kepedulian. Lewat tindakan nyata, mereka menjadi cahaya yang menerangi perjalanan pendidikan anak-anak di ujung negeri.
Makna di Balik Pengabdian
Dari ruang kelas sederhana di Mayuberi, TNI menegaskan kembali bahwa pengabdian tak selalu diukur dari besarnya bantuan, melainkan dari ketulusan dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat.
Setiap papan tulis, setiap jam dinding, adalah simbol harapan baru bahwa anak-anak Papua layak bermimpi besar dan menatap masa depan dengan keyakinan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono