LANNY JAYA - Di tengah bentang pegunungan yang sunyi dan jalur terjal di Distrik Kuyawage, langkah-langkah tegas prajurit Satgas Yonif 408/Sbh memecah kesunyian. Mereka bukan datang membawa senjata semata, melainkan menggenggam harapan mengawal penyaluran bantuan sembako agar tiba di tangan warga yang berhak, Selasa (28/10/2025).
Pos Tumbupur, yang menjadi salah satu titik pengamanan strategis di wilayah Kabupaten Lanny Jaya, tampak hidup dengan aktivitas warga. Wajah-wajah sumringah tampak di antara antrean masyarakat yang menerima bantuan beras, minyak, dan bahan pokok lainnya. Di tengah itu, prajurit TNI berdiri bukan sebagai penguasa, tapi sebagai penjaga yang memastikan setiap langkah berjalan damai dan tertib.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi untuk memastikan bahwa hak masyarakat tersampaikan dengan aman dan tepat sasaran, ” ujar Kapten Inf Panca, Komandan Pos Tumbupur, dengan nada tegas namun penuh empati.
Menurutnya, pembagian sembako ini merupakan salah satu bentuk nyata sinergi antara TNI dan pemerintah dalam meringankan beban hidup masyarakat di pedalaman Papua.
“Bantuan ini semoga benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh warga yang membutuhkan, ” tambahnya.
Kehadiran prajurit loreng di tengah warga bukan sekadar simbol kekuatan, tetapi juga jembatan kemanusiaan. Suasana aman dan penuh keakraban membuat masyarakat merasa nyaman. Fredy Kogoya (46), Pejabat Sementara Kepala Desa Tumbupur, mengaku kegiatan kali ini berjalan jauh lebih tertib berkat dukungan TNI.
“Terima kasih banyak kepada bapak-bapak TNI. Mereka datang membantu, mengawal dengan sabar, dan memastikan semua warga dapat bagian dengan adil, ” ungkap Fredy dengan senyum lepas.
Sementara itu, Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa langkah para prajurit di lapangan adalah wujud nyata kehadiran negara di wilayah pedalaman.
“Setiap prajurit yang bertugas di Papua membawa pesan kemanusiaan. Kami ingin masyarakat di tempat terpencil sekalipun tahu bahwa mereka tidak sendiri, ” tegasnya.
Mayjen Lucky juga menekankan, pengawalan seperti ini bukan semata tugas rutin, melainkan bagian dari upaya strategis TNI mendukung program kesejahteraan rakyat.
“Kami ingin memastikan program kerakyatan berjalan aman dan lancar. Bantuan ini bukan sekadar logistik, tapi tanda kasih negara kepada rakyatnya, ” ujarnya.
Di pedalaman yang sering kali hanya dijangkau dengan jalan tanah dan udara, misi kemanusiaan seperti ini bukan pekerjaan mudah. Namun, bagi para prajurit Yonif 408/Sbh, setiap langkah di tanah Papua adalah pengabdian tanpa batas.
Dengan tangan menggenggam harapan, mereka menunjukkan bahwa loreng bukan hanya warna seragam melainkan simbol pengabdian, keberanian, dan cinta tulus untuk negeri. Dari Lanny Jaya, mereka menyalakan pesan sederhana namun kuat: Negara hadir, dan Papua tidak sendiri.
(Lettu Inf Sus/AG)
