Prestasi Membanggakan Pelajar Indonesia di Asia Youth International Model United Nations 17th Bangkok

9 hours ago 2

loading...

Anak-anak muda Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional melalui ajang AYIMUN ke-17. Foto/Istimewa.

JAKARTA - Anak-anak muda Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional melalui ajang Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) ke-17 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada 2–4 Mei 2025.

Salah satu prestasi gemilang datang dari Azhalea Sandyazmara Utomo, siswi SMP Labschool Cibubur, yang berhasil meraih penghargaan Best Position Paper untuk Chamber 2 UNESCO.

Baca juga: Keren, 3 Siswa MAN IC OKI Raih Emas Ajang Riset Internasional di NTU Singapura

Dalam sidang simulasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut, Azhalea bertindak sebagai delegasi dari Republik Singapura dan berpartisipasi aktif dalam membahas topik Inclusive Education for Students with Disabilities.

Dengan pemahaman mendalam, argumentasi berbasis data, serta solusi konkret yang ditawarkan, Azhalea mampu menarik perhatian dewan juri dan sesama peserta dari berbagai negara.

Position paper yang ditulis Azhalea mengusung kerangka kebijakan bertajuk “I.N.C.L.U.D.E. Framework” – serangkaian langkah strategis yang mencakup pendanaan infrastruktur inklusif, pelatihan guru berskala nasional, kampanye kesadaran masyarakat, pemanfaatan teknologi edukatif, penerapan Universal Design for Learning, pengambilan keputusan berbasis data, dan diplomasi pendidikan.

Baca juga: Kisah Abraham, Pelajar Indonesia yang Berhasil Menjadi Anggota Gerakan Pramuka Internasional

Strategi ini mencerminkan kepedulian terhadap hak pendidikan yang setara dan bermutu tinggi bagi semua anak, termasuk penyandang disabilitas.

Keikutsertaan para pelajar Indonesia lainnya dalam AYIMUN 2025 menunjukkan pentingnya membekali generasi muda dengan kemampuan berpikir kritis, empati global, serta keterampilan diplomasi yang relevan dengan tantangan dunia saat ini.

Sejalan dengan semangat AYIMUN, yaitu membentuk pemimpin muda yang siap berkontribusi untuk masa depan dunia yang lebih adil dan inklusif.

“Prestasi ini bukan hanya milik saya pribadi, tetapi juga merupakan hasil dari dukungan keluarga, guru, dan sekolah yang terus mendorong kami untuk berpikir global dan bertindak nyata,” ujar Azhalea dengan rendah hati saat menerima penghargaan.

Ayodhya Sandyazmara Utomo dari SMA Labschool Cibubur yang tergabung dalam Delegate Chamber UNICEF, mewakili United Kingdom dalam pembahasan topik The Importance of Informal Education, menyatakan bahwa,

“Mengikuti AYIMUN bukan hanya soal menguasai materi atau menyusun dokumen, tetapi juga tentang kesiapan mental menghadapi beragam opini tajam dari berbagai latar budaya. Kami dituntut untuk tetap tenang, logis, dan menghormati pendapat lain, seperti halnya diplomat sejati di forum internasional. Proses persiapannya sangat intens, mulai dari riset mendalam, latihan debat, sampai simulasi sidang yang membentuk mental kami untuk tahan banting dan berpikir strategis.”

Ajang AYIMUN ke-17 yang sukses digelar oleh International Global Network (IGN) ini diikuti oleh lebih dari 600 delegasi muda dari 40 negara. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan public speaking, policy writing, dan diplomasi internasional generasi muda melalui simulasi sidang-sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa yang profesional dan penuh semangat kolaboratif.

Prestasi siswa siswi Indonesia di ajang Internasional diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus belajar, berani tampil di forum internasional, serta memperjuangkan nilai-nilai inklusivitas, kesetaraan, dan kemanusiaan.

(nnz)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |