SURABAYA - Posko kesehatan yang didirikan Universitas Airlangga (UNAIR) mulai dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh Tamiang yang terdampak banjir dan longsor. Posko tersebut berlokasi di lahan Klinik Abah, Kuala Simpang, yang sebelumnya tidak dapat beroperasi akibat fasilitas dan alat kesehatannya rusak terendam banjir.
Seluruh rumah sakit dan puskesmas di Aceh Tamiang mengalami kondisi serupa. Selain terendam air dan lumpur, banyak alat kesehatan yang rusak sehingga tidak bisa digunakan. Situasi darurat inilah yang mendorong UNAIR untuk segera mengirimkan tim kesehatan gabungan dari Fakultas Kedokteran, RS UNAIR, dan RS Dr. Soetomo (RSDS).
Tim kesehatan UNAIR yang tiba pada 6 Desember langsung bergerak cepat membuka posko dan memberikan pelayanan medis dasar kepada warga. Layanan kesehatan dan obat-obatan diberikan oleh tim dokter yang terdiri dari dokter spesialis anestesi, dokter bedah ortopedi, serta tiga dokter residen.
Sejak kemarin, warga terdampak mulai berdatangan ke posko untuk memeriksakan kondisi kesehatan mereka.
Tangani Luka Terinfeksi dan Keluhan Pascabencana
Salah satu kasus yang ditangani tim UNAIR adalah luka terinfeksi akibat terkena pecahan kaca dan besi. “Kami melakukan pembersihan jaringan mati dan perawatan luka secara profesional dengan anestesi lokal, ” jelas dr M Hardian Basuki SpOT(K) selaku staf RS Dr. Soetomo (RSDS) sekaligus dosen FK UNAIR.
Kasus luka infeksi merupakan keluhan yang banyak ditemui pascabencana, terutama ketika masyarakat harus beraktivitas di lingkungan yang penuh material tajam, kotor, dan sulit mendapatkan perawatan medis segera.
Selain dr M Hardian Basuki SpOT, tim kesehatan di posko ini beranggotakan dr Airi Mutiar, SpAn (K), dr Arya Wiradewa, dr Yehezkiel Edward dan dr Zulfikar Loka Wicaksana. Selanjutnya, jumlah tim kesehatan dan obat-obatan akan segera ditambah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat terdampak.

















































