loading...
PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) Kesejahteraan Sosial (Kesra) kepada puluhan ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Kota Bekasi. Penyaluran berlangsung sejak 21-30 November 2025. Foto/Dok. SindoNews
BEKASI - PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) Kesejahteraan Sosial (Kesra) kepada puluhan ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Kota Bekasi. Penyaluran berlangsung sejak 21-30 November 2025.
Tidak hanya memastikan bantuan tiba tepat sasaran, tetapi bantuan ini juga membawa berbagai manfaat tambahan. Mulai dari efisiensi waktu dan biaya bagi KPM hingga menggerakkan perekonomian lokal melalui aktivitas UMKM di sekitar lokasi pembayaran.
BLT Kesra dibagikan sebesar Rp900.000 untuk tiga bulan (Oktober–Desember). Bantuan ini juga menjadi 'hadiah' bagi banyak warga yang akan merayakan Natal, terutama bagi masyarakat di wilayah rentan termasuk wilayah 3T. Baca juga: BLT Rp900.000 Cair Mulai Hari Ini, Bisa Diambil di Bank Himbara dan Pos Indonesia
Deputi EGM Kantorpos Bekasi, Rukman Suprijadi, menjelaskan penyaluran berjalan intensif sejak hari pertama. "Program ini sudah berjalan sejak 21 November dan akan berlangsung hingga 30 November. Hari ini kami melaksanakan pembayaran untuk Kelurahan Kaliabang Tengah dan Marga Mulya," katanya.
Hingga kini lebih dari 35.000 KPM telah dilayani dari total target 73.267 penerima di Kota Bekasi. Setelah BLT Kesra rampung, Pos Indonesia masih akan menyalurkan Bansos lainnya seperti Bansos PAD dari Pemkot Bekasi serta bantuan YAPI pada Desember.
Lebih lanjut, Rukman juga membeberkan skema penyaluran melalui Kantorpos. Menurutnya, penyaluran ini terbukti lebih efektif karena lebih dekat dengan masyarakat, sehingga KPM tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi besar. Penyaluran via Pos juga mempermudah akses bagi warga di wilayah 3T, sekaligus menciptakan keramaian yang menghidupkan UMKM sekitar lokasi.
Rukman mengungkapkan adanya kendala teknis bagi penerima penyandang disabilitas yang membutuhkan layanan kunjungan rumah. "Kami kekurangan tenaga untuk melakukan kunjungan ke rumah. Kami berharap masa pembayaran bisa diperpanjang sedikit khusus untuk kelompok tersebut," ujarnya.
















































