.png)
4 days ago
14
Cidahu - Dalam rangka mendukung dan menindaklanjuti program Pemerintah terkait Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Cidahu Polres Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama para Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) se-Kecamatan Cidahu dan Bhabinkamtibmas, bertempat di Mapolsek Cidahu, Jalan Raya Tangkil Km.03, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Cidahu, AKP Endang Slamet, S.A.P., dengan tujuan membahas pelaksanaan dan pengawasan Program Ketahanan Pangan Nasional di bidang budidaya Jagung Hibrida, sebagai tindak lanjut dari Rakor Forkopimda Kabupaten Sukabumi yang sebelumnya digelar di Mapolres Sukabumi pada 6 Oktober 2025. Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting, antara lain Koordinator BPP Kecamatan Cidahu, Pita Patimah, S.ST, beserta PPL, Kasi PMD Kecamatan Cidahu, Ibu Rina, Kasi Binwas Kecamatan Cidahu, Bapak Hendi, para Bhabinkamtibmas Polsek Cidahu, serta para Ketua dan Pengurus Bumdes se-Kecamatan Cidahu. Dalam rapat tersebut, Kapolsek Cidahu menyampaikan pentingnya sinergitas antara pihak kepolisian, pemerintah desa, serta lembaga terkait untuk mendukung keberhasilan program pemerintah, khususnya di bidang pertanian. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program Ketahanan Pangan Nasional harus didukung dengan pengelolaan yang transparan, tertib administrasi, serta pelaporan yang akuntabel. “Kami dari pihak Kepolisian akan terus mengawal dan mendukung program pemerintah dalam bidang Ketahanan Pangan ini. Kami berharap seluruh pengurus Bumdes dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, serta menyampaikan laporan baik secara lisan maupun tertulis terkait penggunaan anggaran program Hanpangan Nasional. Sinergi antara Kepolisian, pemerintah desa, dan masyarakat sangat diperlukan agar pelaksanaan program ini berjalan optimal, ” ujar AKP Endang Slamet, S.A.P. Dari hasil pembahasan, seluruh peserta Rakor menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh dan melaksanakan program budidaya jagung hibrida di wilayah masing-masing desa. Beberapa desa yang telah mulai menjalankan program tersebut antara lain Desa Babakanpari dengan luas lahan sekitar 1.500 meter, Desa Tangkil dengan luas lahan 1 hektare, dan Desa Jayabakti dengan luas lahan sekitar 8.000 meter.
