loading...
Salah satu pembangkit listrik yang dikelola PLN IP UBP Papua, Maluku dan Nusa Tenggara dengan kapasitas terpasang 60 MW di Desa Waai, Maluku. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) mengoperasikan 14 pembangkit listrik dengan kapasitas 475 megawatt (MW) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur. Langkah tersebut diambil untuk mendukung pasokan listrik yang andal dan efisien di kawasan tersebut.
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, mengatakan pembentukan Unit Bisnis Pembangkitan Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara (NTT) menjadi kunci dalam memastikan pasokan listrik stabil di wilayah timur Indonesia.
"Wilayah ini memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berkomitmen menjaga keandalan dan keberlanjutan pasokan listrik di kawasan ini," ujar dia dalam pernyataannya, Sabtu (17/5).
Baca Juga: Syarat Mendapatkan Diskon 50% Tambah Daya PLN 2025, Berlaku Mulai 10-23 Mei
Edwin menambahkan, kehadiran listrik andal dan efisien merupakan bagian dari upaya PLN IP mendukung pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Kami berkomitmen untuk mendukung beyond RKAP 2025 dengan menjaga pasokan listrik sebesar 475 MW di wilayah timur," kata dia.
Selain mengoperasikan 14 unit pembangkit di Papua, Maluku, dan NTT, PLN IP juga menyiapkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa II dan Kupang Peaker. Proyek ini bertujuan menambah kapasitas produksi listrik guna memenuhi kebutuhan energi masa depan di wilayah Indonesia Timur.
Baca Juga: PLN IP Targetkan Penambahan Daya Listrik 2.000 MW di 2025
Sementara, Komisaris Utama PLN IP, Iskandar Simorangkir, menegaskan bahwa PLN akan terus memastikan pembangunan dan pengoperasian pembangkit di kawasan Indonesia Timur berjalan optimal, efisien, dan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat setempat.
(nng)
