Perkuat Biosekuriti Peternak, FKIK Unwar Gelar Edukasi Pencegahan ASF di Bangli

13 hours ago 4

BANGLI – Ancaman African Swine Fever (ASF) yang kembali membayangi sektor peternakan babi mendorong Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warmadewa untuk turun langsung ke masyarakat. Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), tim dosen FKIK Unwar menggelar edukasi pencegahan ASF di Banjar Dinas Tambahan Kelod, Desa Tambahan, Bangli, pada Sabtu, 15 November 2025.

Kegiatan ini menghadirkan tim dosen FKIK Unwar yang terdiri dari AA Dewi Megawati, S.Si., M.Biomed., Ph.D., Dr. AA Gede Indraningrat, S.Si., MSc., serta Dr. Dra. Sang Ayu Made Putri Suryani, M.Si. Untuk memperkuat aspek keilmuan, FKIK Unwar juga menggandeng pakar dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, drh. Tri Komala Sari, MSc., Ph.D., sebagai narasumber utama.

Dalam pemaparannya, drh. Tri Komala Sari menjelaskan bahwa ASF merupakan penyakit virus yang tidak menular ke manusia, namun sangat mematikan bagi babi, baik ternak maupun babi hutan. Tingkat kematian akibat ASF bahkan dapat mencapai 100 persen. Penularan virus terjadi melalui berbagai jalur, mulai dari kontak langsung antarbabi, peralatan kandang yang terkontaminasi, pakan sisa dapur yang tidak diolah dengan baik, hingga peran vektor seperti tikus dan lalat.

“Ketika ASF sudah masuk ke kandang, penyebarannya sangat cepat dan sulit dikendalikan. Karena vaksin yang efektif belum tersedia untuk semua strain virus, maka pencegahan menjadi satu-satunya strategi utama, ” tegasnya di hadapan para peternak.

Materi edukasi difokuskan pada pengenalan dini gejala ASF, seperti demam tinggi, lesu, penurunan nafsu makan, perubahan warna kulit, diare berdarah, hingga kematian mendadak. Selain itu, peternak dibekali penerapan Kiatvetindo ASF sebagai strategi kesiapsiagaan nasional, yang mencakup penguatan biosekuriti kandang, karantina ternak baru, pembatasan lalu lintas babi, serta eliminasi ternak yang terinfeksi.

Pendekatan yang digunakan juga menekankan perspektif One Health, mengingat dampak ASF tidak hanya berkaitan dengan kesehatan hewan, tetapi turut memengaruhi ekonomi peternak, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Edukasi lapangan dinilai krusial untuk memutus rantai penularan sejak tingkat peternakan rakyat.

Kegiatan yang diawali dengan sambutan Kelihan Banjar Dinas Tambahan Kelod, I Kadek Mustika, dilengkapi dengan pelaksanaan pretest dan post-test guna mengukur peningkatan pemahaman peserta. Sebagai bentuk dukungan konkret, tim PkM FKIK Unwar juga menyerahkan bantuan 10 sak pakan babi kepada peternak setempat untuk membantu menjaga kondisi ternak selama masa pencegahan.

I Kadek Mustika mengapresiasi pendampingan langsung yang dilakukan tim akademisi. Menurutnya, edukasi berbasis kondisi lapangan sangat dibutuhkan agar peternak tidak hanya memahami bahaya ASF, tetapi juga mampu menerapkan langkah-langkah praktis untuk melindungi ternaknya.

Melalui program pendampingan yang dirancang berkelanjutan, FKIK Universitas Warmadewa berharap kapasitas peternak dalam menerapkan biosekuriti semakin meningkat, angka kematian babi akibat ASF dapat ditekan, serta peternakan rakyat di Bangli tumbuh lebih sehat dan produktif. Di tengah ancaman wabah yang belum sepenuhnya mereda, edukasi menjadi garis pertahanan awal untuk menjaga keberlangsungan ekonomi peternak babi di Bali.

Editor: Ray

Read Entire Article
Masyarakat | | | |