Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat mengikut Rapat Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer Blambangan di KPH Bondowoso Jl. A. Yani No. 90 Bondowoso, pada Selasa (24/06/2025).
Dalam rangka Pengelolaan Cagar Biosfer di Jawa Timur, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melaksanakan Rapat Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer Blambangan dimana yang diundang antara lain segenap Dinas Provinsi Jawa Timur, Kepala Perum Perhutani Divre Jawa Timur dan Administratur KPH Banyuwangi Raya (Barat, Utara dan Selatan), Kepala CDK Jember dan Banyuwangi, Bappeda Kabupaten (Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo), Kepala DLH (Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo), Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo).
Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Dishut Provinsi Jatim Ir. Basunando, MM menjelaskan Biosfer adalah lapisan Bumi tempat semua makhluk hidup tinggal dan berinteraksi dengan lingkungannya. Ini mencakup semua organisme hidup, serta interaksi mereka dengan atmosfer, hidrosfer, dan litosfer. Singkatnya, biosfer adalah sistem ekologi global yang mencakup semua kehidupan di Bumi dan lingkungannya.
“Biosfer berasal dari bahasa Yunani, "bios" yang berarti hidup dan "sphaira" yang berarti lapisan atau lingkungan. Jadi, biosfer secara harfiah berarti lapisan tempat hidupnya makhluk hidup, ” kata Ir. Basunando.
“Jadi bumi merupakan lingkungan hidup dimana pada lapisan bumi terluar terdiri dari 3 lapisan antara lain Litosfer (lapisan batuan) Hidrosfer (lapisan Air) dan Atmosfer (lapisan Udara) merupakan unsur yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan seluruh makhluk, ” untuk itu kita wajib melakukan pengelolaan secara baik dan terorganisir guna mempertahankan keberadaannya agar dapat memberikan manfaat secara maksimal dalam kehidupan, ” jelasnya.
Mewakili Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat, KSS K3L Taufik mengatakan dalam mengikuti acara Rakor Pengelolaan Cagar Alam Blambangan, sangat bermanfaat karena dapat mengetahui perkembangan ekosistem dan perkembangan ekonomi, pembangunan berklanjutan serta kearifan lokal yang ada di sekitar cagar alam tersebut.@Red.