Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat melakukan kegiatan penanaman bersama dengan Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) di bidang Tanaman tahun 2025 Petak 21d RPH Sroyo BKPH Rogojampi, pada Kamis (17/07/2025).
Penanaman bersama dalam kawasan hutan adalah kegiatan yang sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat bagi semua. Dengan melibatkan berbagai pihak dan melakukan kegiatan secara berkelanjutan dapat mewujudkan hutan yang lestari dan lingkungan yang lebih baik.
Dalam kegiatan tersebut bibit yang ditanam adalah tanaman kehutanan berupa Pinus dan tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) yaitu tanaman buah buahan berkayu berupa Alpukat, dengan harapan berfungsi secara Lingkungan (Ekologi) dan bermanfaat bagi masyarakat (Sosial) dan pada akhirnya bermanfaat untuk pendapatan (Profit) baik untuk masyarakat dan Perusahaan.
Mewakili Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat, Asisten Perhutani (Asper) Rogojampi, Adi Raharjo mengatakan manfaat penanaman bersama adalah pelestarian hutan yaitu menjaga kelestarian hutan dan ekosistemnya.
“Manfaat berikutnya adalah Pencegahan Bencana Alam: mencegah erosi, banjir, dan tanah longsor. Mitigasi Perubahan Iklim: penanaman pohon membantu menyerap karbon dioksida dan mengurangi dampak perubahan iklim, ” kata Adi.
“Manfaat Ekonomi: Pohon yang ditanam dapat memberikan hasil ekonomi, seperti buah-buahan, bagi masyarakat sekitar. Edukasi dan Kesadaran: Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, ” pungkasnya.
Perwakilan Mahasiswa Unram, Revi mengucapkan terimakasih kepada Perhutani KPH Banyuwangi Barat yang telah memberikan ilmu penanaman pohon dalam kawasan hutan dan langsung di praktekkan dilapangan.
“Pohon menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, dengan menanam pohon kita dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara serta mencegah banjir, ” ujar Revi.
“Pohon dapat menyerap air hujan dan mencegah banjir serta menjaga keseimbangan ekosistem, ” pungkasnya.@Red.