PAPUA - Senyum ceria dan tawa riang anak-anak SD Rimba YPPK Yan Smit Mumugu 2, Distrik Sawa Erma, menjadi pemandangan yang menghangatkan hati pada Rabu (15/10/2025). Di tengah suasana sederhana, Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku hadir membawa program kemanusiaan bertajuk “Masariku Peduli Gizi”, sebuah inisiatif untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya asupan gizi seimbang bagi generasi muda di wilayah perbatasan Papua.
Sejak pagi, para prajurit bahu-membahu bersama guru dan warga setempat menyiapkan hidangan bergizi berupa nasi lauk pauk, sayur-mayur, telur rebus, dan susu segar. Aroma masakan berpadu dengan tawa anak-anak yang antusias menunggu giliran makan, menjadikan suasana sekolah terasa hidup dan penuh kehangatan.
Dansatgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menjelaskan bahwa program “Masariku Peduli Gizi” merupakan bagian dari komitmen TNI untuk membangun Papua dari sisi kemanusiaan.
“Kami ingin anak-anak di perbatasan tumbuh sehat, cerdas, dan penuh semangat belajar, ” ujarnya.
“Dengan asupan gizi yang baik, mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang kuat dan berprestasi. Program ini adalah bentuk nyata semangat *Masariku Hadir untuk Negeri.”
Selain membagikan makanan bergizi, para prajurit juga memberikan edukasi ringan tentang kebersihan diri**, seperti mencuci tangan sebelum makan dan menjaga lingkungan sekolah tetap bersih. Aktivitas edukatif ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan, membuat anak-anak tertawa sambil belajar.
Kehadiran Satgas Yonif 733/Masariku di sekolah itu meninggalkan kesan mendalam bagi para guru dan siswa. Kepala Sekolah SD Rimba YPPK Yan Smit Mumugu 2, Ibu Sinta, tidak kuasa menahan haru saat melihat anak-anaknya begitu bahagia.
“Satgas tidak hanya datang membawa makanan bergizi, tapi juga membawa semangat, perhatian, dan kasih bagi anak-anak kami. Ini bentuk kepedulian yang tulus. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, ” ujarnya penuh rasa syukur.
Program “Masariku Peduli Gizi” menjadi bukti bahwa kehadiran TNI di Papua tak hanya soal menjaga perbatasan dan kedaulatan negara, tetapi juga **menjaga masa depan bangsa melalui sentuhan kemanusiaan.
Dari dapur sederhana di Mumugu, prajurit Yonif 733/Masariku membuktikan bahwa pengabdian sejati bukan hanya di medan tempur, melainkan juga di meja makan, di hati anak-anak yang kelak akan menjadi penerus negeri.
Dengan senyum yang merekah di wajah kecil mereka, hari itu, Papua kembali mengajarkan arti kedamaian dan kasih tanpa batas.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono