SIMALUNGUN - PTPN IV Regional 2 Unit Kebun Dolok Sinumbah merupakan perusahaan perkebunan komoditi tanaman kelapa sawit milik pemerintah yang seharusnya menjadi penopang perekonomian masyarakat sekitarnya.
Namun, pemangku jabatan utama manajemen Unit Kebun Dolok Sinumbah tidak mencerminkan visi dan misi perusahaan dengan mempertontonkan sikap arogan, secara sepihak menutup akses jalan penghubung antar wilayah Kecamatan.
Menurut warga setempat, portal terpasang di ruas jalan poros penghubung wilayah Kecamatan di Huta V Kampung Tempel, Nagori Pematang Kerasaan Rejo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (15/11/2025), sekira pukul 13.30 WIB.

"Pihak Perkebunan memasang portal secara sepihak tanpa sosialisasi dengan warga, menutup akses jalan penghubung antar wilayah kecamatan yang selama ini digunakan masyarakat, " ungkap seorang pria saat ditemui di lokasi.
Meskipun portal terpasang sejak sebulan lalu, lanjut pria berkulit sawo matang itu mengatakan, warga tidak menyoal portal. Namun, warga mengaku kecewa saat melihat pihak perkebunan menggali lubang dan memasang kawat berduri.
"Warga hanya berdiam diri saat portal terpasang dan akses jalan masih bisa dilalui untuk sepeda motor. Warga mengaku harga diri dan martabatnya diremehkan ketika lubang digali dan kawat berduri dipasang, " ujar warga setempat.

Kemudian, tak terima perlakuan pihak Kebun Dosin, akhirnya masyarakat setempat datang dan berkumpul di lokasi portal dan secara beramai-ramai melakukan pencabutan portal tersebut.
"Setau kami, masyarakat sudah puluhan tahun menggunakan akses jalan itu dan kami juga tau bahwa sudah puluhan orang menjabat Manajer di Kebun dan PKS Dosin ini, tetapi baru inilah Manajer bersifat feodal di zaman kompeni, " tegas warga.
Amatan awak media ini, tampak di lokasi, setelah kalangan masyarakat setempat mencabut portal, masih berada di lokasi, menunggu reaksi lanjutan pihak perkebunan. Masyarakat akan menghalangi apabila portal itu kembali dipasang.
Terpisah, Asisten Tanaman Afdeling 1 Kebun Dolok Sinumbah, Suhendi saat dihubungi awak media ini mengatakan, dirinya hanya melaksanakan perintah pimpinan terkait pemasangan portal tanpa sosialisasi dengan warga.

"Saya hanya menjalankan perintah atasan, Bang. Atas perintah Manajer pemasangan portal itu dan sebelumnya, Manajer melihat warga mengambil brondolan kelapa sawit di sekitar lokasi itu, " terang Suhendi dalam sambungan percakapan selularnya.
Sementara, Tri Mangkurat selaku Manajer Unit Kebun dan PKS Dosin sebelumnya, betugas di Kebun Bah Jambi bersikap arogan, hanya karena memungut sapu lidi tega mempolisikan sepasang suami istri lansia.
Hingga rilis berita ini, Tri Mangkurat selaku Manajer Unit Kebun dan PKS Dosin belum terkonfirmasi soal pemasangan portal, kawat berduri dan galian tanah, bertujuan menutup total akses jalan masyarakat dan memblokir nomor kontaknya. (amry pasaribu)

















































