MAN 2 Banyumas Hadirkan Empati, Ringankan Derita Korban Banjir Sumatera

3 days ago 8

Banyumas - Di tengah denyut aktivitas pendidikan yang terus berjalan, MAN 2 Banyumas kembali menunjukkan bahwa karakter mulia tidak hanya dibangun di ruang kelas, tetapi juga melalui kepedulian nyata. Pada Kamis (04/12/2025),  

Madrasah itu  menggalang dana kemanusiaan sebesar terkumpul Rp 10.473.100, - untuk membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Gerakan bertajuk Open Donasi Peduli Musibah Banjir ini melibatkan seluruh Guru, Tenaga Kependidikan (GTK), serta para siswa yang bergerak serentak menyampaikan kepedulian. 

Donasi yang terkumpul bukan sekadar nominal, tetapi menjadi simbol kehangatan hati dan keikhlasan komunitas madrasah.

Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas, Muhammad Fahmi, S.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini berdiri di atas prinsip integritas.

“Sumbangan dari GTK dan siswa bersifat sukarela penuh, tidak memaksa, dan tidak mengikat. Ini adalah kunci agar donasi ini benar-benar lahir dari kepedulian sosial dan hati nurani, ” ujarnya dengan tegas.

Dana tersebut akan segera disalurkan melalui Bantuan Sosial (Bansos) Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, agar bantuan dari Banyumas dapat cepat menjangkau para penyintas yang masih berjuang memulihkan kehidupan mereka pascabencana.

Kepala MAN 2 Banyumas, H. Muhamad Siswanto, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh civitas madrasah yang bergerak cepat dan responsif.

Ia menegaskan bahwa aksi ini merupakan manifestasi dari nilai yang dipegang teguh madrasah, yakni Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).

“KBC bertekad membentuk peserta didik yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berhati lembut dan memiliki kepekaan sosial tinggi. Aksi donasi ini adalah perwujudan KBC yang sesungguhnya, ” jelasnya.

Dalam penutupnya, Siswanto menegaskan bahwa kepedulian terhadap bencana adalah bagian dari pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa.

“Kontribusi ini membuktikan bahwa siswa dan GTK MAN 2 Banyumas, meski jauh di Purwokerto, memiliki ikatan kuat dan peduli pada saudara sebangsa yang dilanda musibah, ” pungkasnya.

Aksi ini menjadi pengingat bahwa empati adalah bagian dari ibadah, dan madrasah dapat menjadi tempat di mana cinta, ilmu, dan kemanusiaan berjalan seiring. 

(Humas Mufi/Djarmanto-YF2DOI)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |