loading...
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa perdamaian tidak bisa berarti Ukraina menyerah dalam perangnya melawan invasi Rusia. Foto/Doug Mills/The New York Times
WASHINGTON - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa perdamaian tidak bisa berarti Ukraina menyerah dalam perangnya melawan invasi Rusia.
Itu disampaikan Macron setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington. Menurutnya, pembicaraan tersebut telah menunjukkan jalan ke depan meskipun ada kekhawatiran akan keretakan transatlantik.
Bertemu di Gedung Putih pada peringatan tiga tahun invasi Rusia, kedua pemimpin mengatakan ada kemajuan dalam gagasan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina, meskipun Macron bersikeras pada jaminan keamanan AS untuk Kyiv.
Pembicaraan mereka terjadi saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan perdamaian "tahun ini" saat dia bertemu dengan para pemimpin Eropa di Kyiv—di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Trump akan beralih pihak ke Rusia.
Di PBB, Amerika Serikat berpihak pada Rusia dua kali kemarin, karena Washington berusaha menghindari kecaman apa pun atas invasi Moskow ke tetangganya yang pro-Barat.
"Perdamaian ini tidak bisa berarti penyerahan Ukraina," kata Macron dalam konferensi pers bersama dengan Trump, seperti dikutip AFP, Selasa (25/2/2025).
Macron mengatakan Trump mempunyai "alasan bagus" untuk kembali terlibat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi mengatakan sangat penting bagi Washington untuk menawarkan cadangan bagi pasukan penjaga perdamaian Eropa mana pun.
Presiden Prancis itu mengatakan dia akan bekerja sama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang akan mengunjungi Gedung Putih pada hari Kamis, untuk mengajukan usulan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina jika terjadi kesepakatan.
"Setelah berbicara dengan Presiden Trump, saya sepenuhnya yakin ada jalan ke depan," kata Macron.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya