Agandugume, Papua Tengah - Di tengah kesejukan pegunungan yang diselimuti kabut pagi, prajurit Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya dari TK Agandugume menunjukkan bukti nyata pengabdian mereka kepada rakyat Papua. Dipimpin oleh Kapten Inf M. Zandra, para prajurit melaksanakan kegiatan “Borong Hasil Tani” sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat petani di wilayah sekitar pos. Rabu (15/10/2025).
Dengan langkah penuh semangat dan senyum persaudaraan, para prajurit turun langsung membeli hasil bumi seperti ubi, sayur-mayur, dan buah lokal dari tangan para petani. Kegiatan sederhana ini menjadi simbol kuat kemanunggalan TNI dengan rakyat, sekaligus mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat di daerah pegunungan.
Kapten Inf M. Zandra menjelaskan bahwa kegiatan borong hasil tani bukan hanya membantu masyarakat dari sisi ekonomi, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan antara TNI dan warga.
“Kami ingin rakyat Papua tahu bahwa TNI hadir bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga menumbuhkan harapan dan kesejahteraan. Kegiatan ini adalah bentuk cinta kami kepada masyarakat, ” ujarnya dengan penuh kehangatan.
Menurutnya, langkah sederhana ini mencerminkan semangat pengabdian Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya yang tak hanya bertugas menjaga kedaulatan negara, tetapi juga menjadi sahabat rakyat dalam membangun kehidupan yang lebih baik.
Kehadiran para prajurit Satgas di tengah masyarakat disambut penuh sukacita. Para petani tampak tersenyum bahagia, mata mereka berbinar saat hasil panen diborong habis oleh para Ksatria Jaya. Di antara tawa dan kehangatan itu, terjalin rasa persaudaraan yang tulus tanpa sekat cermin nyata kedekatan TNI dan rakyat di tanah Papua.
Seorang warga setempat bahkan mengaku bangga atas perhatian yang diberikan Satgas.
“Bapak-bapak TNI tidak hanya menjaga kami, tapi juga membantu kami hidup lebih baik. Kami sangat bersyukur, ” ungkapnya dengan nada haru.
Kegiatan “Borong Hasil Tani” di Agandugume menjadi gambaran indah bagaimana pengabdian TNI tak berhenti di garis tugas, tetapi hidup di tengah denyut nadi rakyat.
Bagi prajurit Ksatria Jaya, loreng bukan hanya simbol keberanian di medan tugas, tetapi juga lambang kasih, persaudaraan, dan pengharapan yang menumbuhkan kehidupan baru bagi masyarakat Papua.
(PenSatgas Yonif 142/KJ)