Slawi, 10 Oktober 2025 — Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi menggelar pertemuan terbuka bersama seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di lapangan dalam Lapas. Agenda ini merupakan bagian dari program “Menyapa WBP” yang bertujuan mempererat komunikasi, membangun kedekatan, serta mendengar langsung suara warga binaan mengenai kondisi kehidupan sehari-hari di dalam lapas.
Pertemuan berlangsung dalam suasana santai dan terbuka. Ratusan warga binaan hadir dan duduk rapi di lapangan, menyampaikan berbagai masukan terkait kenyamanan kamar hunian, kebersihan air, kualitas makanan, serta harapan agar layanan dan kegiatan pembinaan di lapas terus diperbaiki dan ditingkatkan. Kalapas menyambut baik aspirasi yang disampaikan dan menegaskan bahwa suara warga binaan menjadi bagian penting dalam proses evaluasi dan perbaikan.
“Saya sangat mengapresiasi keterbukaan dan kejujuran teman-teman WBP dalam pertemuan ini. Ini bukti bahwa kita semua peduli terhadap lingkungan tempat kita berada. Saya ingin membangun lapas ini bersama-sama, bukan hanya dari atas ke bawah, tetapi juga dari bawah ke atas, ” ujar Kalapas Edi Kuhen.
Dalam arahannya, Kalapas juga mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan lapas. Ia menegaskan tidak boleh ada peredaran narkoba dan penggunaan HP liar. Selain itu, ia juga mendorong pelaksanaan berbagai kegiatan pembinaan dan olahraga yang dapat membangun semangat positif di antara warga binaan.
Sementara itu, Kepala Seksi Administrasi dan Tata Tertib, Ade Wahyudi, turut memberikan penegasan bahwa seluruh masukan dari warga binaan akan dicatat dan menjadi perhatian serius jajaran petugas. Ia menekankan pentingnya sinergi antara petugas dan warga binaan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
“Kami akan evaluasi dan tindak lanjuti setiap masukan dengan sebaik mungkin. Namun kami juga berharap seluruh WBP ikut aktif menjaga keamanan dan ketertiban. Semua perubahan akan berjalan lebih baik jika kita melangkah bersama, ” ujar Ade Wahyudi.
Pertemuan terbuka ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komunikasi antara petugas dan warga binaan. Dengan ruang dialog seperti ini, aspirasi dapat tersampaikan secara langsung dan menjadi dasar evaluasi serta perbaikan pelayanan pemasyarakatan. Program “Menyapa WBP” juga menjadi bukti nyata komitmen Lapas Slawi dalam mendukung terciptanya lingkungan pemasyarakatan yang humanis, inklusif, dan kondusif.