Banyuwangi Barat - Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi lakukan visitasi ke Perhutani KPH Banyuwangi Raya (Barat, Utara dan Selatan) di Aula Kantor KPH Jalan Jaksa Agung Suprapto 34 Banyuwangi, pada Jum’at (16/05/2025).
Ferdy Elfian Ketua Umum BPC HIPMI Banyuwangi mengatakan bahwa Visitasi Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Banyuwangi ke Perhutani banyak sekali menambah wawasan pihaknya mengenal potensi Perhutani.
“Kita bertemu dengan Tiga (3) Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) mulai dari KPH Barat, KPH Utara dan KPH Selatan, memiliki potensi kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang beragam. Diantaranya, pertanian, kehutanan hingga wisata yang bisa dikembangkan, ” ujar Ferdy.
“Potensi SDA ini menciptakan peluang-peluang ekonomi keberlanjutan dan menarik untuk dikembangkan secara serius. Harapannya dengan regulasi tepat guna, anggota HIPMI Banyuwangi bisa mengambil peran dalam kerjasama pemanfaatan kawasan hutan sehingga muncul efek domino positif, ” jelasnya.
“Khususnya kepada anggota HIPMI, Perhutani dan peningkatan pemberdayaan ekonomi kepada SDM masyarakat desa hutan, Salam Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha!, ” pungkasnya.
Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat, Muklisin mengatakan bahwa Misi Perhutani adalah Menjadi Perusahaan Pengelola Hutan Berkelanjutan dan Bermanfaat Bagi Masyarakat dan Misi Perhutani adalah Mengelola Sumberdaya Hutan Secara Lestari Peduli Kepada Kepentingan Masyarakat dan Lingkungan Mengoptimalkan Bisnis Kehutanan dengan Prinsip Good Corporate Governance.
“Kegiatan pengelolaan hutan yang dilakukan Perhutani antara lain persemaian dimana setiap KPH terdapat persemaian sendiri dan dalam pembuatan persemaian ini memberdayakan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja, itu contoh manfaat perhutani bagi masyarakat dan tahun ini kita punya target persemaian 143.000 bibit, ” kata Muklisin
“Kegiatan tanaman dan tahun ini 175 ha, konsep kedepan Perhutani dengan berbagai dinamikanya kegiatan tanaman program kerjasama borongan, yang artinya ada kontrak tanaman dengan pihak ketiga, ” jelasnya.
“Kegiatan pengelolaan hutan Perhutani bisa sebagai peluang bagi HIPMI untuk bekerjasama dengan dengan Perhutani termasuk kegiatan Agroforestry dan Wisata sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ” pungkasnya.@Red.
