PUNCAK JAYA - Di tengah sejuknya udara pegunungan dan hamparan hijau yang menenangkan, Jumat (31/10/2025) menjadi saksi keindahan harmoni antara prajurit Satgas Yonif 613/Raja Alam dan masyarakat Papua. Tanpa sekat dan tanpa perbedaan, mereka duduk bersama, menikmati santap siang di atas daun pisang, diselimuti tawa dan keakraban.
Suasana itu bukan sekadar kebersamaan biasa. Di balik hidangan sederhana tersimpan makna mendalam tentang persaudaraan dan penghormatan yang tumbuh di tanah perbatasan. Para prajurit yang sehari-hari bertugas menjaga keamanan wilayah, kini larut dalam kehangatan bersama masyarakat yang mereka lindungi.
“Tuhan memberkati seluruh prajurit TNI dalam setiap tugas dan pengabdian mereka. Terima kasih karena telah menjadikan Papua bukan hanya wilayah tugas, tetapi rumah kedua yang penuh kasih dan persaudaraan, ” tutur Pendeta Tua Kori, tokoh gereja setempat dengan mata berbinar.
Kehangatan itu terasa nyata. Prajurit dan warga bercengkerama, berdiskusi dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat, membicarakan kebutuhan desa serta kegiatan yang bisa dilakukan bersama. Dari percakapan sederhana itu tumbuh rasa saling percaya pondasi kokoh yang menguatkan kedamaian di bumi Cenderawasih.
Menurut Lettu Inf Neto Fernandez, kegiatan seperti ini menjadi cermin nilai kemanusiaan yang selalu dijunjung tinggi oleh TNI.
“Momen seperti ini mengingatkan kami bahwa menjaga wilayah bukan hanya tentang senjata dan patroli, tetapi juga tentang merawat hubungan kemanusiaan. Kami belajar banyak dari masyarakat Papua tentang ketulusan, kebersamaan, dan makna sejati dari perdamaian, ” ungkapnya penuh makna.
Bagi masyarakat, kehadiran Satgas Yonif 613/Raja Alam bukan sekadar penjaga keamanan, tetapi juga bagian dari keluarga besar mereka sendiri. Mereka hidup berdampingan, saling melengkapi, dan menumbuhkan semangat gotong royong di setiap langkah.
Dari sepiring nasi yang dibagi, dari tawa yang tulus, dan dari tangan yang saling menjabat lahirlah kedamaian yang tak ternilai. Di tanah Papua yang elok, kebersamaan ini menjadi simbol bahwa harmoni sejati tumbuh dari hati yang saling menghargai.
Dengan langkah yang seirama, TNI dan masyarakat Papua terus menanam kebaikan, menjaga keutuhan, dan membangun harapan untuk masa depan yang damai di ujung timur Indonesia.
(Lettu Inf Sus/AG)

.png) 13 hours ago
                                8
                        13 hours ago
                                8
                    















































