Dapur Masariku Berasap: Prajurit TNI Sajikan Gizi dan Kasih untuk Anak-Anak Asmat

14 hours ago 4

ASMAT - Asap dapur mengepul sejak pagi di Pos Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku, Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat. Bukan untuk pasukan, melainkan untuk anak-anak SD Rimba YPPK Yan Smith Mumugu 2 yang menunggu dengan riang. Di tengah heningnya perbatasan Papua, prajurit TNI memasak dengan cinta bukan sekadar nasi dan lauk, melainkan harapan bagi generasi muda di tanah ujung timur Indonesia.

Program “Masariku Peduli Gizi” yang digagas Satgas Yonif 733/Masariku pada Senin (20/10/2025) ini menjadi bukti nyata bahwa seragam loreng tak hanya melindungi kedaulatan, tapi juga merawat masa depan bangsa. Dengan tangan-tangan terampil, para prajurit menyiapkan hidangan bergizi lengkap: nasi, sayur, ikan, dan buah. Semua disajikan dengan senyum, menciptakan suasana yang hangat dan penuh makna.

“Anak-anak di perbatasan ini adalah harapan bangsa. Kami ingin memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia. Melalui kegiatan ini, kami menanamkan nilai kepedulian dan pentingnya gizi yang baik sejak dini, ” ujar Letkol Inf Julius Jongen Matakena, Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku.

Letkol Julius menegaskan, kegiatan ini bukan hanya agenda seremonial, tetapi bentuk nyata kehadiran TNI di tengah masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan dasar.

Senyum ceria anak-anak tampak memenuhi halaman sekolah. Mereka berbaris rapi menerima piring berisi makanan hangat yang disajikan prajurit. Beberapa bahkan tampak malu-malu, tapi tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Setelah makan, para prajurit mengajak mereka bernyanyi dan bermain, membuat pagi itu menjadi penuh warna.

Salah satu guru, Ibu Gita, tak kuasa menahan air mata saat melihat semangat murid-muridnya.

“Anak-anak di sini jarang sekali bisa menikmati makanan bergizi seperti ini. Mereka sangat senang, bahkan ada yang meminta agar Satgas datang lagi besok. Ini bukan sekadar makanan ini kasih sayang, perhatian, dan semangat hidup yang mereka rasakan, ” tutur Ibu Gita dengan mata berkaca-kaca.

Program “Masariku Peduli Gizi” menjadi oase di tengah keterbatasan akses dan fasilitas yang masih minim di wilayah pedalaman Asmat. Kehadiran TNI di dapur sekolah memberi pesan kuat bahwa negara hadir, bukan hanya lewat kebijakan, tetapi lewat tindakan nyata.

Apresiasi datang dari Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menilai program tersebut sebagai bentuk kemanusiaan yang strategis dan berdampak jangka panjang.

“Senjata terbaik kita di Papua bukan hanya peluru, tapi sendok dan kasih sayang. Ketika anak-anak merasakan kepedulian negara secara langsung, di situlah kita memenangkan hati rakyat dan memperkuat fondasi bangsa, ” tegas Mayjen TNI Lucky Avianto.  

“Setiap porsi makanan bergizi yang disajikan prajurit adalah investasi bagi masa depan Indonesia Emas. Anak-anak ini adalah masa depan kita semua.”

Di tengah kabut perbatasan, prajurit Yonif 733/Masariku membuktikan bahwa menjaga kedaulatan tak selalu di medan perang. Kadang, perjuangan sejati justru ada di dapur sederhana saat tangan-tangan tentara meracik kasih dan menyalakan senyum sehat bagi anak-anak Asmat.

(Sus/ AG)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |