loading...
Sebanyak 27% anak-anak di Marunda, Jakarta Utara berada dalam kondisi darurat stunting. Stunting yang tinggi di daerah ini mengancam masa depan dan membatasi kesempatan mereka untuk berkembang dengan baik. Foto: Ist
JAKARTA - Berdasarkan data Dashboard Status Gizi tahun 2024, sebanyak 27% anak-anak di Marunda, Jakarta Utara berada dalam kondisi darurat stunting . Stunting yang tinggi di daerah ini mengancam masa depan dan membatasi kesempatan mereka untuk berkembang dengan baik.
Keterbatasan kondisi sosial, ekonomi, dan pengetahuan di Marunda menjadi tantangan besar yang harus diatasi bersama agar anak-anak di sana dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Menyikapi itu, BRI Life bersinergi dengan Rumah Zakat meluncurkan program Desa Bebas Stunting di Desa Berdaya Marunda, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Si Pitung, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution mengatakan, kerja sama yang dilakukan BRI Life dan Rumah Zakat bertujuan agar program Desa Bebas Stunting yang dijalankan selama tiga bulan dapat berdampak pada perkembangan anak-anak peserta program.
“Kami dan Rumah Zakat akan melakukan pendampingan secara intensif kepada penerima manfaat program desa bebas stunting di Desa Berdaya Marunda. Ini dilakukan agar balita yang menjadi sasaran program dapat segera keluar dari garis merah stunting. Salah satunya dengan meningkatkan frekuensi pemberian bantuan makan bergizi kepada balita sasaran,” ujar Ade, Jumat (7/3/2025).
Inisiatif yang dilakukan pada kegiatan stunting dimulai dari pencatatan, penimbangan, dan pengukuran tinggi badan serta lingkar kepala balita peserta program. Selanjutnya akan dilakukan intervensi dan monitoring program selama tiga bulan kepada balita yang terindikasi stunting dengan memberi makan bergizi.
Bantuan makanan diberikan dalam bentuk makan siap santap untuk makan siang dengan menu yang divariasikan setiap harinya. Dalam pelaksanaan program ini, Rumah Zakat dibantu tim kader bebas stunting yang terdiri dari kader posyandu untuk membantu memonitor orang tua dalam pemberian makanan kepada anaknya.
"Upaya penanganan stunting perlu dilakukan dengan kolaborasi bersama pemangku kepentingan di antaranya pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media sehingga diharapkan dapat mempercepat untuk mencapai target yang sudah ditetapkan pemerintah," kata Ade.
(jon)