PUNCAK - Di jantung pedalaman Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, sebuah inisiatif tulus dilancarkan oleh prajurit Satgas Yonif 732/Banau. Pada Rabu, (17/12/2025), momen hangat tercipta saat para anggota Satgas menggelar Komunikasi Sosial (Komsos) bersama masyarakat Kampung Milawak. Ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan sebuah upaya mendalam untuk merajut kedekatan dan mendengarkan denyut nadi kehidupan warga di garis depan negeri.
Dipimpin langsung oleh Letda Chk Fauzi Gustaman, kegiatan ini mengusung misi ganda: mempererat tali silaturahmi yang telah terjalin dan menyerap langsung segala aspirasi, keluhan, hingga harapan masyarakat. Fokusnya jelas, yaitu kebutuhan riil warga serta kondisi keamanan yang krusial di wilayah perbatasan.
Dalam suasana yang penuh keakraban, Letda Chk Fauzi Gustaman menegaskan esensi Komsos sebagai jembatan hati antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat. Ia menyampaikan, "Kami ingin memastikan bahwa Satgas Pamtas selalu berada di tengah-tengah masyarakat. Tujuan kami adalah mendengar langsung dari warga Milawak apa [aspirasi], harapan, dan masukan mereka—agar kami dapat memberikan pelayanan, dukungan, dan pengamanan yang lebih baik di daerah perbatasan." Ucapannya mencerminkan kedalaman komitmen untuk melayani.
Senada dengan itu, Komandan Pos (Danpos) Beoga, Lettu Inf Budi Hartono, menekankan bahwa Komsos merupakan pilar utama dalam program kerja Satgas. Ia berujar, "Kehadiran kami di perbatasan tidak hanya untuk menjaga kedaulatan negara, tetapi yang terpenting adalah membangun hubungan yang harmonis dan sinergi dengan warga. Kami berkomitmen penuh untuk terus mendukung upaya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Beoga." Komitmen ini menunjukkan bahwa pengamanan bukan hanya tentang batas fisik, tetapi juga kesejahteraan manusiawi.
Respon positif datang dari tokoh masyarakat setempat, Bapak Markus, yang mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya yang mendalam. Ia merasakan langsung dampak positif dari inisiatif para prajurit Banau. Bapak Markus dengan tulus menyampaikan, "Kami sangat senang dengan kedekatan Bapak-bapak TNI. Dengan adanya komunikasi terbuka seperti ini, kami merasa benar-benar diperhatikan, dilindungi, dan menjadi bagian penting. Kami berharap kegiatan yang mempererat persaudaraan ini akan terus berlanjut." Kata-katanya merefleksikan harapan akan keberlanjutan hubungan baik.
Apresiasi yang tinggi juga datang dari Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, atas pendekatan humanis dan proaktif yang ditunjukkan oleh Satgas Yonif 732/Banau. Beliau memberikan pandangan yang luas, "Komsos yang dilakukan di Kampung Milawak ini adalah praktik ideal dari operasi teritorial. Prajurit TNI harus menjadi pendengar yang baik, memahami kesulitan rakyat, dan kemudian hadir sebagai solusi. Satgas Banau telah menunjukkan bahwa tugas di perbatasan adalah tugas kemanusiaan, membangun kepercayaan, dan memperkuat kedekatan emosional. Ini adalah wujud nyata pengabdian TNI untuk rakyat, di mana kami hadir untuk melayani dan bukan hanya diam." Pernyataannya menggarisbawahi esensi pengabdian TNI yang sesungguhnya.
Melalui setiap percakapan dalam Komsos yang efektif ini, Satgas Yonif 732/Banau tidak hanya menegaskan komitmen mereka untuk menjaga kedaulatan perbatasan, tetapi juga secara nyata merawat persatuan dan menanamkan fondasi kedamaian yang kokoh di Tanah Papua. Kehangatan interaksi ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat adalah untuk memberikan rasa aman dan membangun kebersamaan. (Wartamiliter)

1 day ago
4
















































