Makassar – Upaya percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan hasil signifikan berkat strategi konvergensi program berbasis data dan inovasi yang spesifik.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH., MM. dalam talkshow "Makbicara" yang disiarkan Fajar TV menyampaikan bahwa Sulawesi Selatan berhasil mencatatkan penurunan prevalensi stunting sebesar 4, 1 poin persentase, dari 27, 2% pada tahun 2022 menjadi 23, 3% pada tahun 2024, Jumat (21/11/2025).
Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen Pemprov Sulsel, perwakilan BKKBN provinsi Sulawesi Selatan dan stakeholder serta Masyarakat dalam memutus rantai stunting dari hulu hingga hilir.
Salah satu pilar utama program Quick Win dalam akselerasi ini, yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
"GENTING adalah wujud nyata gotong royong dalam menggalang kepedulian dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat untuk menjadi orang tua asuh", jelas Shodiqin.
Program Quick Win Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) merupakan gerakan gotong royong terpadu yang memastikan intervensi gizi tepat sasaran.
Mekanismenya dimulai dengan Targeting Akurat berbasis data by name by address dari Pendataan Keluarga (PK) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK), memfokuskan bantuan secara spesifik pada Keluarga Berisiko Stunting (KRS), terutama 3B (Ibu Hamil, Ibu Menyususi, dan Baduta Nonpaud). Bantuan yang disalurkan, meliputi nutrisi (berupa makanan siap santap) dan dukungan non-nutrisi, seperti perbaikan sanitasi dan edukasi pengasuhan.
Berkat ketepatan sasaran dan sifat bantuannya yang menyeluruh, program ini menunjukkan dampak terukur berupa kenaikan berat badan dan perbaikan status gizi yang signifikan pada anak-anak sasaran, membuktikan efektivitas GENTING sebagai pilar pemenuhan nutrisi jangka pendek yang vital dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan. Shodiqin mengakui tantangan besar masih ada, terutama di 10 Kabupaten prioritas seperti Jeneponto dengan persentase 37%.
Intervensi nutrisi GENTING juga didukung oleh keberadaan Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang menjadi jantung penyediaan makanan bergizi. Hingga saat ini, di seluruh Provinsi Sulawesi Selatan, 481 dapur SPPG telah terbentuk, dan 131 dapur telah aktif menyalurkan bantuan kepada sasaran 3B, dengan capaian menyentuh 35.426 orang.
Senada, Prof. Dr. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D., Dosen Besar FKM Universitas Hasanuddin, menegaskan bahwa tantangan terbesar adalah implementasi di tingkat pedesaan dan daerah 3T dan memastikan bantuan dan perbaikan sanitasi dapat menjangkau sasaran secara berkelanjutan, khususnya daerah pedesaan yang aksesnya sulit dijangkau.@Red.

















































