INTAN JAYA - Di balik kabut tebal dan lereng curam pegunungan Intan Jaya, cerita penuh keharuan lahir dari langkah kaki para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan. Mereka bukan datang dengan senjata, melainkan dengan tas obat dan senyum tulus, menjemput harapan dari satu honai ke honai mengantar sehat bagi warga pedalaman yang jauh dari akses layanan medis.
Pada Rabu (22/10/2025), para prajurit “Sikatan” menggelar pelayanan kesehatan gratis di empat kampung terpencil Distrik Sugapa: Holomama, Bilorai, Silatuga, dan Mamba. Medan terjal dan jarak tempuh yang jauh tak menyurutkan semangat kemanusiaan mereka. Dipimpin oleh Kapten Ckm dr. Indra Sitepu, tim kesehatan TNI bergerak menyusuri jalur tanah dan hutan lebat, mengetuk pintu honai warga satu per satu.
“Kami tidak menunggu masyarakat datang ke pos, justru kami yang datang ke mereka. Kami ingin memastikan tidak ada satu pun warga yang dibiarkan sakit tanpa pertolongan, ” ujar dr. Indra Sitepu, yang tampak kelelahan namun penuh semangat setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari Pos Mamba.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya soal pengobatan, melainkan wujud nyata kehadiran negara dalam bentuk yang paling hangat kepedulian. “TNI hadir bukan sekadar menjaga keamanan, tapi juga menjaga kehidupan. Kami datang membawa kasih, karena TNI dan rakyat Papua adalah satu, ” tambahnya dengan suara parau menahan haru.
Hingga sore hari, tercatat 85 warga dari empat kampung telah mendapat layanan medis, mulai dari pemeriksaan umum, pemberian obat-obatan, hingga edukasi kesehatan dasar. Meski dengan peralatan sederhana, dampak sosial dan emosionalnya begitu besar bagi masyarakat setempat.
Salah satu warga, Mama Martina Sani dari Kampung Holomama, menitikkan air mata saat bercerita.
“TNI datang bantu kami sampai ke rumah. Kami susah kalau mau ke Puskesmas, jalan jauh dan berat. Sekarang kami bisa berobat tanpa harus pergi jauh. Tuhan berkati TNI, ” ujarnya lirih dengan wajah berseri.
Kehangatan dan rasa syukur warga menjadi bukti bahwa pelayanan sederhana bisa bermakna sangat dalam ketika dilandasi cinta dan ketulusan.
Aksi kemanusiaan ini juga mendapat apresiasi tinggi dari Panglima Komando Operasi TNI Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menegaskan bahwa misi Satgas Yonif 500/Sikatan mencerminkan wajah sejati TNI yang tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga merawat kemanusiaan.
“Setiap senyum sehat masyarakat Papua adalah kemenangan bagi kita semua. Prajurit Sikatan telah membuktikan bahwa pelayanan kesehatan di daerah terisolir bukan hal mustahil jika dilakukan dengan hati, ” tegasnya.
Mayjen Lucky menyebut kegiatan ini sebagai implementasi nyata dari ‘Operasi Hati Nurani’, sebuah pendekatan TNI yang menempatkan kemanusiaan sebagai poros utama di Tanah Papua.
“Kami bertugas dengan dua pedang: satu untuk menjaga kedaulatan, dan satu lagi untuk melayani rakyat. Di Intan Jaya, pedang kemanusiaan itulah yang paling tajam menembus hati masyarakat, menyalakan harapan, dan membawa perubahan nyata, ” pungkasnya.
Di tengah keterbatasan dan medan yang berat, semangat prajurit “Sikatan” membuktikan satu hal: di Intan Jaya, negara hadir bukan hanya lewat bendera, tetapi lewat tangan yang menyentuh dan hati yang peduli.
(Lettu Inf Sus/AG)